Berita  

Anggota Majelis Tarjih Muhammadiyah Mesir Tulis Karya Ilmiah Setebal Tiga Jilid untuk Gelar Magister di Al Azhar

Avatar of Jurnal Hukum Indonesia
Anggota Majelis Tarjih Muhammadiyah Mesir Tulis Karya Ilmiah Setebal Tiga Jilid untuk Gelar Magister di Al Azhar

Anggota Majelis Tarjih Muhammadiyah Mesir Tulis Karya Ilmiah Setebal Tiga Jilid untuk Gelar Magister di Al Azhar

MESIR– Jurnal Hukum Indonesia.com.- Kabar menggembirakan datang dari Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir, pasalnya salah satu kader sekaligus Anggota Majelis Tarjih PCIM Mesir, Hendri Alfaruq berhasil menuntaskan studi magisternya di Universitas Al Azhar, Mesir.

Tidak tanggung-tanggung, kader Muhammadiyah asal Pekalongan, Jawa Tengah tersebut berhasil lulus dengan menulis karya ilmiah, tesis dengan judul “Tahkik dan Studi Analitik kitab ‘al-Badr al-Munir fi Gharibi Ahadis al-Basyir al-Nazir’” setebal tiga jilid.

Hasil karya tulis ilmiah setebal tiga jilid diuji oleh para penguji selama 3 jam. Meski musim dingin menusuk, hadirin yang menyaksikan sidang tesis itu terbilang banyak, sekitar 100 hadirin memadati auditorium. Sidang tesisnya dilaksanakan pada, Sabtu (29/1) di Auditorium Imam adz-Dzahabi, gedung Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar pukul 11.00 CLT.

BACA JUGA :  GUBERNUR JATIM HALAL BIHALAL DENGAN MASAYARKAT MADURA DAN PENYERAHAN BUKU SEJARAH MADURA

Penguji dalam sidang tersebut merupakan profesor – doktor Jurusan Hadis Universitas Al-Azhar, Prof. Dr. Muhammad Ied Abdul Aziz Abu Karim. Sementara penguji ekternal adalah Prof. Dr. Solih Abdul Wahab Al-Fiqi, mantan dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Al-Azhar cabang Manufiyah.

Anggota Majelis Tarjih PCIM Mesir itu mendapat bimbingan dari dua orang doktor Jurusan Hadis Fakultas Ushuludin, Al-Azhar: Prof. Dr. Mustofa Hasan Husein Abul Khair dan Dr. Mahmud Sayed Mahmud Syeikh hingga meraih predikat mumtaz (cumlaude).

BACA JUGA :  Tahun Ini Pemkab Bangkalan Kembali Menganggarkan Beasiswa untuk Pelajar

“Yang paling sulit memang saat sebelum masa menulis. Karena ada sistem ujian. Ujian tamhidi Al-Azhar sendiri lebih sulit daripada ujian sarjana. Ada ancaman drop out juga,” terang mahasiswa yang telah menyelesaikan pelatihan Darul Ifta Mesir saat ditanya seputar tantangan belajar di Universitas Al- Azhar.

“Setelah itu, marhalah menulis lebih santai. Sebagian mahasiswa dalam proses ini membutuhkan waktu yang lama, atau banyak yang nyambi. Tapi kesulitan dalam menulis itu tergantung orangnya. Apalagi kalau sudah terbiasa menulis sebelumnya. Yang penting fokus.” Tutup sdr. Hendri.

BACA JUGA :  Tips Belanja Daging Segar atau Jeroan Tetap Aman Meski PMK Masih Mewabah

Ditemui di kesempatan berbeda, Ketua PCIM Mesir, sdr. Umair Fahmidin, Lc., Dipl. mengaku berharap semakin banyak kader Muhammadiyah yang menyelesaikan S2 dan Sedi Al-Azhar.

“Karena kita punya impian besar, one ponternMu one azhari. Kita kepengen juga one (Perguaruan Tinggi Muhammadiyah) PTM one Doktor azhari. Harapannya, semakin banyak kader Muhammadiyah yang belajar di Azhar.” Imbuh Mahasiswa asal Kotageede tersebut.

Journaliat: Iwan

Tinggalkan Balasan