Bangkalan — Jurnal Hukum Indonesia.–
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Bangkalan melalui Program Bang-Pusis (Bangkalan-Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) berkolaborasi dengan Komunitas Insan Peduli Kesehatan Indonesia (KIPKES) mengadakan sosialisasi kanker serviks yang dilaksanakan di Aula Perpustakaan Umum Kabupaten Bangkalan, Jl. R.A. Kartini Nomor 1 Bangkalan.
Pelaksanaan sosialisasi ini sebagai bagian transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Artinya saat ini perpustakaan umum bukan hanya sebagai pusat informasi untuk menambah pengetahuan dan wawasan, namun juga sebagai pusat belajar, berkegiatan dan inovasi untuk kesejahteraan.
Sosialisasi ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Abdul Karim dan dihadiri pejabat struktural serta ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebanyak 40 orang.
Dalam paparannya Narasumber Halifahtus Sakdiyah, memaparkan pentingnya pemakaian pembalut yang sehat dan pembalut yang tidak sehat. Pemakaian pembalut yang tidak sehat akan menyebabkan timbulnya suatu penyakit kanker serviks.
“Hal ini sangat penting untuk diketahui mengingat berdasarkan data yang dikeluarkan Kemenkes pada tanggal 31 Januari 2019 terdapat kasus kanker serviks sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100,000 penduduk. Tingginya kasus kanker serviks di Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks sedunia. Kanker ini bisa menyerang baik anak remaja maupun yang sudah lanjut usia,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan meningkatkan pemahaman peserta mengenai kanker serviks, cara mendeteksi secara dini, dan peserta dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada masyarakat agar dapat mengetahui lebih dini mengenai penyakit ini, sehingga masyarakat dapat mencegahnya.