Bupati Sampang saat mendampingi Gubernur Jawa Timur meninjau titik terdampak banjir.
SAMPANG – Jurnal Hukum Indonesia.–
Bupati Sampang H. Slamet Junaidi mendampingi Gubernur Jawa Timur meninjau beberapa titik pasca tergenang banjir, Senin (2/1/2023).
Turut mendampingi kunjungan Gubernur diantaranya Kapolda Jawa Timur, Pangdam Brawijaya Jawa Timur, Kepala Dinsos Jawa Timur, Kepala Bakorwil Pamekasan dan juga turut ikut didampingi oleh Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, Sekdakab Sampang H. Yuliadi Setiyawan dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang.
Kunjungan pertama dilakukan di Pondok Pesantren As-Sirojiyah Kajuk, Kelurahan Rongtengah, disana Gubernur menyerahkan bantuan uang tunai sebesar 20 juta dan 100 paket sembako.
Kunjungan kedua dilakukan dengan mengunjungi Dapur Umum yang berada di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Sampang dan berdialog dengan para petugas yang sedang memasak nasi bungkus kepada korban terdampak banjir.
Disana juga dilakukan penyerahan bantuan dari Pemprov Jawa Timur kepada Pemkab Sampang diantaranya beras 300 kilogram, Mie instan 50 karton, Minyak goreng 60 liter, sarden 230 kaleng, makanan ringan 10 karton, 200 paket sembako, 20 terpal dan 10 pasang sepatu boot.
Titik ketiga yang dikunjungi yaitu Pendapa Trunojoyo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan sebesar 10ju kepada ahli waris korban meninggal akibat tersengat listrik saat bencana banjir.
Usai menyerahkan santunan, kemudian Gubernur Khofifah bersama rombongan menuju Pondok Pesantren At-Taroqqi Karongan, Desa Tanggumong Sampang guna menyerahkan bantuan sembako dan uang tunai.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa kedatangannya untuk memastikan kondisi warga pasca bencana banjir.
Kedatangannya juga membawa banyak paket bantuan dengan menyasar warga, pondok pesantren terdampak banjir.
“Pondok Pesantren yang kami kunjungi merupakan terdampak banjir, alhamdulilah sinergi kuat Forkopimda di Sampang, ekonomi dan sosial keagamaan kembali normal,”ucapnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada secara kolektif terhadap perubahan cuaca seperti yang disampaikan BMKG.
“Kita antisipasi guna meningkatkan kesiapsiagaan bersama dalam deteksi banjir. Mengingat, kata Khofifah, kiriman air banjir tidak semata-mata karena hujan di satu lokasi melainkan kiriman dari hulu,” tutupnya.
