Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.–
Sebuah akun tik tok yang diunggah oleh pemilik akun @matajasmine berdurasi 33 detik menayangkan Islah Bahrawi yang menyebut santri Sidogiri penghianat semua.
Tayangan tersebut sempat viral menjadi sorotan dan hujatan kepada Islah Bahrawi terutama dari kalangan ulama, Kyai dan para alumni Pondok Pesantren Sidogiri.
Islah Bahrawi dalam kontennya membahas tentang potensi-potensi perpecahan di dalam tubuh Nahdlatul Ulama (NU). Terkait dengan beberapa hal dalam keterangannya, Islah mengaku telah diserang oleh santri Sidogiri, tokoh-tokoh NU tegak lurus. Pada akhir tayangan Islah menyatakan penghinaan kepada seluruh santri Sidogiri.
“Ini para penghianat semuanya” ucap Islah Bahrawi di akhir tayangan tersebut
Dari perkataan itulah sontak tayangan tersebut mendapat banyak komen dari beberapa kalangan.
Seperti yang dikatakan oleh H. Ali Badri seorang tokoh masyarakat Jawa Timur asal Bangkalan Blega, juga sebagai penasehat di lembaga AUMA (Aliansi Ulama Madura), AUTADA (Aliansi Ulama Tapal Kuda), yang intinya tidak terima atas ucapan Islah tentang penghinaan kepada seluruh santri Pondok Pesantren Sidogiri.
Seperti yang dikatakan dalam voicenya (12/5), H. Ali Badri menujukkan kekesalannya kepada Islah Bahrawi dan mengadu kepada Kapolda Jawa Timur. Menurutnya dengan konten video yang ditayangkan Islah Bahrawi akan berdampak bahaya terhadap kondusifitas di Jawa Timur.
“Assalamualaikum, Pak Kapolda yang dirahmati Allah, nah viral seperti ini yang akan berbahaya terhadap Jawa Timur. Islah Bahrawi ini minta ditempeleng ini, jika Aba ketemu pasti Aba tempeleng, bangsat anak ini, ini akan memecah belah. Siapa yang make Islah Bahrawi ini, katanya mabes polri ya. Ini telah menyinggung pondok pesantren Sidogiri. Sidogiri banyak mencetak para ulama, Sidogiri ini pondok pesantren tertua, ini api dalam sekam, ini beredar dan Aba baru dapat pas pulang ke Blega, ini lagi otewe. Ini bahaya, ini gak bisa dibela, kalau Aba bisa jalan, Aba yang datangi. Kurang Islah Bahrawinya kalau sama Aba, ini Aba lagi sakit ada di kursi roda, kalau Aba gk sakit dak pake kursi roda sumpah Aba datangi. Bangsat anak ini, dak boleh dibiarkan orang ini, Islah Bahrawi ini. Laporkan, bilang sama Kapolda saya marah gitu. Saya gak bertanggung jawab sama orang ini, dak mau saya, dak mau bela kalau masalah ini. Sidogiri dihina, bangsat orang ini. Lembaga pondok pesantren Sidogiri ini ratusan ribu, bukan hanya puluhan ribu, ratusan ribu. Ini yang bikin Jatim Merah, bisa Merah membara Jatim ini, yang ngomong ini Aba Lo ya. Aba ini capek menjaga Jawa Timur. Kalau saya ketemu anak ini saya tempeleng anak ini, bangsat anak ini, anak Madura ini anak baru kemarin, cek beraninya anak ini. Sok so an ada yang memberikan gelanggang seenaknya saja bicara. Ya.. tidak pake etika. Kita diam selama ini kalau Islah bicara, kita diam karena masih pake etika. Ini sudah di luar etika di luar batas. Itu aja dari Aba. Wassalamualaikum…” Pungkas H. Ali Badri dalam voicenya.
Hingga berita ini ditayangkan, Islah Bahrawi belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi media melalui Handphone layanan whatshap.