Bangkalan. Jurnal Hukum Indonesia.–
Setelah mendapat kecaman dan hujatan dari berbagai kalangan serta para alumni, ulama, kyai dan segenap keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri, Islah Bahrawi atau dikenal Gus Islah sampaikan permohonan maafnya serta menyatakan klarifikasi kepada keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri (11/5)
Melalui akun Gus Fuad pada sebuah Chanel YouTube, Gus Islah beberkan semua bentuk permintaan maaf dan klarifikasinya.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Islah Bahrawi pada salah satu video dimana disitu terjadi kesalahan ucap dari saya yang akhirnya pemaknaannya menjadi salah paham. Oleh karena itu saya pertama sekali ingin memohon maaf kepada seluruh santri, alumni, dan juga para masyayikh, para kyai, para ulama yang terkait dengan Pondok Pesantren Sidogiri.
Dari lubuk hati yang paling dalam maksud saya di dalam video tersebut sebenarnya adalah ingin menerangkan tentang potensi-potensi perpecahan di dalam Nahdlatul Ulama. Namun ada beberapa serangan terhadap saya terkait dengan beberapa hal, yang kemudian saya bisa pahami itu menimbulkan salah tafsir akibat dari kesalahan ucap saya. Oleh karena itu saya meminta maaf karena hasil temuan saya ternyata penyerang saya itu yang juga memotong dari video-video ketika itu. Terkait dengan grup alumni-alumni Sidogiri dan juga dari grup seluruh Nahdlatul Ulama, sehingga kemudian saya mengambil keputusan bahwa “Mengapa sih kok banyak sekali alumni yang menyerang saya”
Kesalahan saya disitu adalah menerangkan bahwa seolah itu seluruh santri Sidogiri serta seluruh ulama yang terkait dengan Pondok Pesantren Sidogiri dan meminta klarifikasi ini.
Dengan ini saya menyatakan, salam takdim saya, tidak ada maksud saya untuk mendiskreditkan Pondok Pesantren Sidogiri, karena saya memahami betul bahwa guru-guru saya yang di Bangkalan juga alumni dari Sidogiri, tidak mungkin saya punya niatan menjelek-jelekkan Sidogiri, karena bagaimanapun guru-guru dari guru saya adalah guru saya.
Salam hormat saya terhadap seluruh santri wa bil khusus terhadap alumni, para kyai, dan juga santri-santri Sidogiri atas kesalahan saya tersebut. Saya mohon maaf sebesar-besarnya.
Hormat dan salam takdim juga kepada aktivis serta para ulama. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Kata Islah Bahrawi dalam tayangannya.
Gus Islah juga menyampaikan, apapun yang sudah terjadi terhadap dirinya, pada intinya Gus Islah tetap berupaya berjuang dalam tali ukhuwah nahdiyyah. Selain dirinya tetap terus menyuarakan tegaknya persatuan dan kesatuan di kalangan nahdiyyin dan tidak akan berubah tentang narasi-narasinya. Kemudian lanjutnya, memang ia sadari bahwa harus lebih berhati-hati dalam berbagai ucapan untuk tidak membuat ketersinggungan terutama di dalam lingkungan nahdiyyin sendiri.