Bangkalan, Jurnal Hukum Indonesia.–
Tradisi Syukuran Bayi Usia 40 Hari di desa Dumajah kecamatan Tanah Merah kabupaten Bangkalan, Madura pada dasarnya bentuk rasa syukur dan menghormati atas kehadiran Sang Anak yang baru lahir.
Desa Dumajah kecamatan Tanah Merah Bangkalan, Madura adalah sebuah daerah di Jawa Timur yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satu tradisi yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat salah satunya adalah syukuran bayi usia 40 hari. Tradisi ini dilakukan untuk merayakan dan menghormati kelahiran sang bayi, serta untuk memohon berkah dan keselamatan bagi sang anak.
Syukuran bayi usia 40 hari merupakan tradisi yang memiliki akar budaya yang kuat dalam masyarakat Madura khususnya desa Dumajah Tanah Merah. Tradisi ini dianggap sangat penting karena menandai usia 40 hari pertama kehidupan sang bayi, yang dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan bayi. Oleh karena itu, syukuran ini dianggap sebagai momen penting yang memperkuat ikatan keluarga dan masyarakat.
Syukuran yang diadakan pada salah satu keluarga Muzakki contohnya di desa Dumajah. (Kamis, 18/5). Tampak semua keluarga, kerabat dan tetangga dekat berkumpul dengan doa bersama. Doa ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas kelahiran sang bayi, serta sebagai permohonan untuk keselamatan dan kesehatan sang anak serta keluarga.
Bentuk kegembiraan dan kedermawanan keluarga dalam merayakan kelahiran Sang bayi kali ini keluarga Muzakki menghadirkan penabuh Hadrah lokal desa.
Diiringi bacaan Shalawat dan musik hadrah, biasanya Sang Bayi digendong oleh pihak keluarga dan berkeliling menghampiri para undangan untuk memohon doa restu mereka. Dengan menyematkan bedak ke bagian muka bayi sebagai tanda kasih sayang dan perhatian sosial dari para undangan.
Sementara itu dari pihak keluarga, sebagai bentuk terima kasih kepada para undangan, beberapa hadiah berupa makanan atau minuman yang dikemas menjadi simbol terima kasih atas kehadirannya serta doa yang diberikan.
Syukuran bayi usia 40 hari di desa Dumajah kecamatan Tanah Merah khususnya, bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya yang dilestarikan dari generasi ke generasi.
Keluarga Muzakki berharap semoga kehadiran bayinya bisa membawa keberkahan bagi semua anggota keluarga mereka.
“Semoga bayi ini tumbuh dan berkembang dengan akhlak mulia bisa berguna terutama bagi keluarga dan masyarakat” ungkap Muzakki usai acara.