MALANG – Jurnal Hukum Indonesia.–
Dalam rangka menyemarakkan Lustrum ke – XII Universitas Brawijaya (UB), Wakil Bupati Malang Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH., MH., hadiri Dies Natalis ke-60, Universitas Brawijaya (UB) mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M. AP. Turut hadir dalam acara tersebut Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., beserta Jajaran, Jajaran Perangkat Daerah Jawa Timur, Jajaran Perangkat Daerah Pemkot Malang, Jajaran Forkopimda Malang Raya, para Rektor UB Lintas Generasi, Direktur/Direktorat UB, para Direktur Mitra Industri, serta Pimpinan Perbankan.
Dengan mengambil tema “Green Paradigm & Innovative Actions for Sustainable Prosperity”, Dies Natalis UB ke-60 diwarnai dengan kegiatan napak tilas oleh sejumlah civitas akademika UB dipimpin oleh Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan dan Kerjasama UB, Prof. Moch Sasmito Djati akan melakukan napak tilas dengan lari Maraton dari Trowulan menuju kampus UB dan masih banyak lagi rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan Dies Natalis UB ke-60. UB telah memiliki usia yang mapan. Di usia 60 tahun pada Januari 2023 nanti, UB terus berupaya meningkatkan kapasitas internal, prestasi dosen dan mahasiswa lebih bagus dan baik guna meneguhkan World Class University (WCU).
Pihaknya juga akan menggenjot peringkat dunia dari UB. Berbagai upaya saat ini telah banyak dilakukan, namun kini hal tersebut terus digenjot dan di optimalkan guna mencapai peringkat 500 universitas kelas dunia. UB sendiri saat ini masih diperingkat 800. Lebih lanjut, rangking ini menjadi salah satu indikator untuk untuk maju meneguhkan world class University. Saat ini juga terus diupayakan untuk UB memiliki 500 dosen asing yang dapat mengajar.
Wakil Bupati Malang terlihat sangat apresiasi ketika Menko PMK memberikan orasi ilmiah pada Rapat Terbuka Dies Natalis UB ke-60. Sejalan dengan Pradigma Hijau Kemenko PMK menjalankan gerakan menanam 10 juta pohon sebagai salah satu aksi dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. “Saya ingin mengaitkan dengan tema Lustrum XII Dies Natalis UB ke 60, yaitu Brawijaya telah mencanangkan satu tema besar tentang Green Paradigm & Innovative Actions for Sustainable Prosperity bahwa pembangunan Pemerintah sejatinya adalah untuk mensejahterakan rakyat”, Ungkap Menko PMK.
Lebih lanjut, Beliau menjelaskan pula bahwa kemiskinan ekstrem masih jadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menuju Indonesia Maju. Presiden RI Joko Widodo menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen pada 2024. Selain kemiskinan ekstrem, Permasalahan stunting merupakan masalah serius dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Tantangan ini harus diatasi dengan baik agar generasi masa depan Indonesia bisa menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas.
Oleh kerena itu, Proses penyelenggaraan pendidikan tinggi harus menerapkan paradigma hijau. Selain itu, didalam tema tersebut juga terdapat green economy yakni suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan atau juga diartikan perekonomian yang rendah/ tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam, dan berkeadilan sosial. “Saya ucapkan selamat ulang tahun Universitas Brawijaya dan Lustrum XII, semoga UB semakin maju dan menjadi Green Campus”, Tutur Muhadjir Effendy di akhir orasinya.